SERBA-SERBI :

Mengapa Banyak Petir pada Saat Gunung Meletus?

Ditulis oleh Andre pada hari Sabtu, 11 Februari 2012 | 13.20

Petir dahsyat yang menyambar Gunung ketika meletus.


Ketika gunung meletus, semua orang berusaha menjauh. Warga sekitar mencoba menyelamatkan harta benda yang ada dan berlari menjauh untuk menyelamatkan 1 harta bendanya lagi yang paling penting, yaitu 'nyawa'. Ketika gunung tersebut meletus, munculah petir yang dengan dahsyatnya menyambar gunung dan dan di sekitar hembusan gumpalan debu vulkanik. Peristiwa dahsyat itu mengundang decak kagum sekaligus rasa khawatir akan akibat lain yang mungkin terjadi dari letusan gunung dan sambaran petir tersebut.

Sering terbesit di kepala saya sebuah pertanyaan, mengapa banyak petir pada saat gunung meletus?

Setelah saya mencari informasi dari internet dan buku-buku, akhirnya saya menemukan jawaban yang sangat ilmiah dari salah satu users di Yahoo! Answers. Berikut jawabannya.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.

Petir yang ada pada saat letusan gunung berapi, disebabkan oleh tabrakan dari debu vulkanik yang sangat banyak atau pekat.

Tetapi disebutkan bahwa, para peneliti sudah lama mengenal fenomena ini. Kilatan-kilatan cahaya ‘berbulu’ itu memang bisa dihasilkan dari mulut kawah gunung berapi.

Petir atau kilatan itu biasanya dihasilkan dari badai guntur atau cuaca buruk lainnya. Tetapi, puing-puing awan yang berputar-putar dari gunung berapi juga bisa menciptakan petir.

Petir atau kilat dari gunung berapi itu berkaitan dengan peristiwa perputaran di dalam tubuh gunung, seperti fenomena tornado.

Saat perputaran itu terjadi, timbul tekanan ke atas menuju kawah seperti air yang menyembur keluar dengan materi dari dalam gunung, termasuk abu dalam jumlah besar.

Peristiwa itu bersamaan dengan keluarnya petir atau kilat dari dalam menuju bibir kawah.
Share this article :

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Galeri Bocah - by Andry Andreas Panggabean | Blog Belajar SEO | Optimasi Blog di Google
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger