SERBA-SERBI :

Mengapa Air Laut Terasa Asin?

Ditulis oleh Andre pada hari Sabtu, 24 Maret 2012 | 16.42

Bagi sobat yang sering berlibur ke daerah pantai, tentunya pernah berenang di pantai. Pernahkah sobat mencicip atau tidak sengaja meminum air yang ada dipantai? Bagaimana rasanya? Tentunya asin. Ya, semua orang tau bahwa air laut itu terasa asin. Namun yang sering menjadi pertanyaan adalah 'mengapa air lau terasa asin?' saya pikir-pikir, mungkin karena ikan terlalu banyak berenang sehingga menghasilkan keringat kali yah :p ? Hahaha, tapi tentu saja bukan itu jawabannya. Jadi?

Perlu sobat ketahui, air laut tidak asin dengan sendirinya. Bahkan lewat berbagai penelitian diperkirakan pada masa awal terbentuknya lautan miriaran tahun yang lalu, air laut sama sekali tidak terasa asin. Tetapi, sungai-sungai yang airnya bermuara ke lautlah yang menghantarkan mineral-mineral garam menuju laut, sehingga lama-kelamaan air laut menjadi asin.

Bagaimana proses itu bisa berlangsung?

Proses ini berawal dari daratan. Seperti kita ketahui, tanah juga bebatuan di bumi ini mengandung berbagai macam zat mineral atau paduan zat mineral yang berguna bagi makhluk hidup. Musalnya saja zat besi, mangan, sulfur, natrium ataupun garam.

Sementara itu, sungai-sungai yang ada di bumi ini secara perlahan tapi pasti mengalirkan airnya menuju laut. Nah, dalam perjalanannya, air sungai ini mengikis tanah, batu, endapan pasir dan membawa serta zat-zat di dalamnya sedikit demi sedikit menuju laut. Sebagian dari kikisan ini ada yang hanya terbawa separuh jalan dan mengendap di ujung-ujung sungai, membentuk daratan bernama delta. Namun sebagian lagi dari kikisan air mineral ini bisa terbawa sampai ke laut.

Nah, garam adalah air mineral yang amat mudah larut di dalam air, sehingga sebagian besar dari mineral garam yang terkikis dan larut dalam air sungai bisa terbawa hingga ke laut. Kejadian ini berlangsung terus menerus. Tambahan pula, saat laut terkena panas matahari, sebagian airnya menguap dan meninggalkan butiran garam, yang tadinya larut, tetap berada di laut. Maka, dalam waktu yang begitu panjang, kurang lebih empat miliar tahun, kandungan garam dari daratan yang terbawa aliran sungai ini pun menjadi semakin banyak sehingga air laut pun akhirnya menjadi asin seperti sekarang.

Memang sih, air laut asin ini tidak bisa dikonsumsi oleh manusia sebagai air minum. Tetapi dari air laut inilah justru manusia bisa memperoleh garam yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus susah payah mengikisnya dari tanah dan batuan.

Dengan melakukan pemanasan buatan pada sejumlah air laut yang sudah dikumpulkan, manusia berhasil menguapkan air laut dan dengan cukup mudah memperoleh butiran-butiran garam sebagai hasilnya.
Share this article :

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Galeri Bocah - by Andry Andreas Panggabean | Blog Belajar SEO | Optimasi Blog di Google
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger