Sejak kecil saya sudah diberitahu bahwa bunglon merupakan hewan yang dapat berubah warna sesuai dengan tempat yang disentuhnya. Nah, setelah saya mulai beranjak remaja, saya mulai sering bertanya, mengapa bunglon dapat berubah warna? Hal ini menjadi tanda tanya dalam pikiran saya karena saya pikir itu sesuatu yang mustahil. Namun sekarang saya menemukan jawabannya, simak yuk!
Perubahan warna yang terjadi pada bunglon merupakan sesuatu yang sangat unik. Kemampuannya dalam berubah menjadi berbagai macam warna sangat menarik perhatian banyak orang. Namun apakah yang membuat bunglon dapat berubah warna dengan semudah itu?
Pigment unik pada lapisan kulit chameleon memberi kemampuan bunglon untuk mengubah warna. Selama ini kita mengira bunglon mengubah warna karena menyesuaikan dengan lingkungan, atau menyelamatkan diri dari musuh. Mengutip penjelasan National Geographic, ternyata penyebab chameleon berubah warna adalah:
- Sinar Matahari
Ketika chameleon coklat ingin berjemur di bawah sinar matahari, maka si chameleon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau untuk memaksimalkan refleksi sinar matahari yang didapat. - Suhu
Ketika suhu dingin, kulit chameleon akan berubah berwarna lebih gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas. - Mood
Bunglon jantan yang ‘ditantang’ chameleon lain bisa berubah warna menjadi merah kekuningan (bayangkan seperti di film kartun saja, hehe). Atau ketika si bunglon ‘fall in love’, bisa juga warnanya berubah untuk menarik perhatian, misal ungu, biru, hmmm pinki ada ga ya?!
Itulah uniknya bunglon, salah satu ciptaan Yang Maha Kuasa juga. Ternyata sering tidak beda jauh dengan manusia. Kadang agar ‘feel comfortable’ dengan lingkungan sekitar, atau sekedar ‘memudahkan komunikasi’ dengan orang lain, ada manusia yang ‘mengubah warnanya’
0 komentar:
Posting Komentar