Mengapa Kucing Memakan Anaknya?

Kucing merupakan hewan peliharaan yang sangat disenangi banyak orang. Tingkahnya yang lucu dan menggemaskan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecintanya. Tak heran jika banyak orang yang memelihara kucing. Bahkan, kucing dengan jenis-jenis tertentu banyak dijumpai dipasaran.

Salah satu ciri khas kucing pada umumnya adalah menggosokkan ekornya ke kaki sang majikan ketika kelaparan dan ingin diberi makan. Saya yang juga memelihara kucing dirumah sering mengalami hal lucu ini. Rasa sayang saya kepada kucing semakin menjadi-jadi. Namun saya tersentak begitu mendengar bahwa kucing juga bisa memakan anaknya. Benarkah?

Ternyata benar, terkadang kucing mau memakan anaknya sendiri yang baru ia lahirkan. Sedikit terheran memang, bagaimana mungkin hewan yang sebegini lembutnya mampu memakan anaknya sendiri, namun ternyata bukan tidak beralasan kucing memakan anaknya.

Mengapa kucing memakan anaknya?

Setelah browsing di internet, saya menemukan jawaban mengapa kucing memakan anaknya. Berikut penjelasannya.

Kucing merupakan binatang yang mampu bercenayang. Dia dapat memprediksi kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkannya, apakah mempunyai penyakit atau tidak. Jika anak yang dilahirkannya mempunyai penyakit, maka ia akan memakan anaknya tersebut. Maka berakhirlah penderitaan anaknya itu.

Kucing merupakan binatang yang paling sensitif, baik raga, rasa, indra penciuman dan penglihatan. Bila anda menyentuh bayi kucing, bau tangan anda akan melekat pada bulu si bayi tadi, hingga induknya menjadi panik dan marah (kalo anak gaul bilangnya bete). Akhirnya karena tak mampu mengendalikan diri, dimakanlah anaknya. Namanya juga binatang, tidak mempunyai akal.