SERBA-SERBI :

Tokoh-tokoh Muda Yang Berkarya

Ditulis oleh Andre pada hari Rabu, 28 Desember 2011 | 20.14

generasi muda
Bangsa kita sudah merdeka. Tak percuma para pahlawan berjuang melawan para penjajah, kemerdekaan sudah diraih. Kita sebagai generasi muda sudah dapat menikmati kemerdekaan itu. Perjuangan-perjuangan ini tidak terlepas dari peran generasi muda. Generasi muda adalah tombak bagi bangsa. Sebut saja Raden Dewi Sartika, Martha Christina Tiahahu, dan Muhammad Toha. Sejak remaja, mereka sudah melakukan langkah besar untuk membawa perubahan bagi bangsa. Berikut sejarah singatnya:



  • Dewi Sartika

    Dewi Sartika

    Dengan bekal papan, arang, dan pecahan genting, Dewi Sartika mengajari bacda, tulis, dan bahasa Belanda kepada anak-anak pembantu di Kepatihan Cicalengka. Ia melakukannya di sela-sela waktu bermainnya. Padahal, saat itu usianya baru 10 tahun. Hal ini sangat menghebohkan masyarakat setempat. Saat itu, sangat jarang ada anak pembantu yang bisa baca, tulis, dan bahasa Belanda. Woww mengagumkan applause.

    Di usia 18 tahun, ia membuat sekolah kecil di sebuah ruangan belakang rumah ibunya di Bandung. Disana, ia mengajarkan anggota keluarganya untuk membaca, menulis, merenda, memasak, menjahit, dan sebagainya. Di usianya yang ke 20, setelah mendapat persetujuan dari Bupati setempat, Dewi Sartika mendirikan sekolah perempuan pertama di Hindia Belanda yang bernama Sakola Kautamaan Istri. Seiring berjalannya waktu, Sakola Perempuan makin banyak bermunculan. Pada tahun 1920, setiap kabupaten di wilayah Pasundan telah memiliki sekolah untuk perempuan.


  • Mohammad Toha

    Mohammad Toha


    Pada usia 7 tahun, Mohammad Toha masuk sekolah rakyat. Sayangnya ia harus putus sekolah saat kelas 4 SD karena terjadi Perang Dunia II. Pada masa remaja, ia sempat bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang. Saat itulah, Toha mengenal dunia militer.

    Setelah Indonesia merdeka, Toha bergabung dalam Barisan Banteng Republik Indonesia. Tanggal 21 November 1945, Belanda memberikan ultimatum pertama kepada rakyat Bandung untuk mengosongkan kota itu. Saat itu, kota Bandng terbagi menjadi dua, yakni Bandung terbagi menjadi dua, yakni Bandung Utara dan Bandung Selatan. Karena senjata yang terbatas, rakyat Bandung tidak bisa bertahan. Bandung Utara pun jatuh ke tangan Belanda. Tanggal 23 Maret 1946, Belanda menjatuhkan ultimatum kedua dan ingin menguasai Bandung Selatan. Rakyat Bandung, termasuk Toha, tidak mau menyerah. Di usianya yang ke 19 tahun, Toha berkorban melepaskan bom bunuh diri untuk menghancurkan gudang persenjataan. Dalam peristiwa Bandung Lautan Api ini, Toha gugur sebagai pahlawan.


  • Martha Christina Tiahahu

    Martha Christina Tiahuhu


    Sejak usia 16 tahun, Martha Christina Tiahahu sudah berani ikut berperang melawan penjajah mendampingi ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu. Martha dikenal pemberani.

    Dalam suatu pertempuran sengit, ayah Martha tertangkap. Ia ingin menyelamatkan ayahnya, tetapi gagal. Ia pun melanjutkan perjuangan sang ayah. Namun ia tertangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa. Pada usia 17 tahun, ia meninggal dunia. Atas semangat juangnya, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerntahan Indonesia.




Kita sebagai generasi muda penerus juga harus bisa berkarya, oleh karena itu, berkaryalah mulai dari sekarang, Salam .
Share this article :

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Galeri Bocah - by Andry Andreas Panggabean | Blog Belajar SEO | Optimasi Blog di Google
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger